dengerin Musik

Get Free Music at www.divine-music.info
Get Free Music at www.divine-music.info

Free Music at divine-music.info>

Selasa, 28 Juni 2011

Ikhlas

Hari minggu di akhir bulan, tanggal 1 masih dua hari lagi, harus berhemat nih, mendingan di rumah bersih – bersih, nonton TV, karaokean, santaiiiii.. pikirku.. “tok..tok..tokk….Assallamualaikumm,….’.. ‘tok..tok..tokk….Assallamualaikummm…,” aku mengintip dari pintu ruang keluarga untuk mengetahui siapa yang datang. Terlihat seorang lelaki paruh baya memakai kopiah hitam sambil memegang map merah lusuh di tangannya, “wah gawat!, pasti orang yang minta sedekah nih pikirku, ‘tok..tok..tokk….Assallamualaikummm.…” tamu tersebut mengucapkan salam kembali. “wa’alaikumsalammm….sebentarrr jawabku dengan nada yang agak dikeraskan. Kubuka pintu sambil berpikir bagaimana cara menolak tamu tersebut, “cari siapa pak!? tanyaku dengan suara agak keras dan wajah sedikit garang..., “maaf menganggu pak” jawab si bapak sambil mengulurkan tangan menyalamiku, “saya dari yayasan yatim piatu A, mau minta bantuan bapak seikhlasnya untuk anak yatim” ucap si bapak lagi dengan senyum dan suara yang lembut. “ini surat tugas saya dari yayasan dan surat keterangan lainnya pak bahwa saya benar dari yayasan yatim piatu A, bapak bisa konfirmasi ke no telpon ini” kata si bapak berusaha meyakinkanku sambil memberikan map warna merahnya kepadaku. Aku meraih map merah tersebut dengan perasaan agak mendongkol dan pura – pura membaca lembaran kertas berkop yayasan A tersebut sambil berfikir bimbang untuk menyumbang atau tidak. “tunggu sebentar pak, saya ambil duit dulu” ucapku sambil berjalan enggan ke kamar. Aku keluar sambil membawa uang Rp. 20.000,- dan menyerahkannya ke si bapak, “ terimakasih banyak pak, semoga amal bapak dibalas oleh ALLAH” ucap si bapak sambil menyalamiku, “saya hanya mempermudah bapak beramal” ucap si bapak lagi, “di komplek ini hanya dua rumah yang kami datangi, salah satunya rumah bapak karena selalu mau bersedekah…. Saya permisi dulu pak, Assallamualaikum….. wa’alaikumsalamm jawabku. Aku termenung mengingat kata – kata si bapak tadi, “mempermudah beramal” memang benar ucapku dalam hati, dan tentunya harus dengan ke ikhlasan dalam bersedekah.

Jumat, 12 Desember 2008

Pejabat Kredit

Judul diatas bukan bermaksud untuk mendiskriditkan siapapun, Namun judul diatas merupakan gelar untuk seorang tukang kredit yang sering datang ke komplek perumahan kami. Sore itu sepulang dari kantor aku dan istri melihat kerumunan ibu-ibu komplek kami di rumah tetangga sebelah, iseng istri ku menegur kerumunan ibu-ibu tersebut, ” wah.. lagi ada acara apa nih bu ? mau demo masak ya?” tanya istriku dari balik pagar rumah. ” eehhh bu Susi.. sini gabung, ini ada barang barang bagus nih, bawa suaminya kemari” jawab bu Laila istri pak RT komplek kami. ” Lihat yuk mas” ajak istriku sambil menarik tanganku, sebenarnya aku enggan tapi karena sekilas kulihat ada mbak Fitri janda muda depan rumah yang molek dan selalu berpakaian seksi, kenapa tidak pikirku, lumayan bisa sekalian cuci mata hehehhee.... ” mari buk dipilih, ini lho ada gelas kristal, harganya lebih murah dari yang ada di mall bisa di cicil bu empat kali bayar” tawar si pak kredit. Sekilas kulihat ada beberapa macam barang dari bahan kristal ada di dalam kotak yang diletakkan diatas motor bebek honda 70 pak kredit. Aku mendekat ke samping motor pak kredit pura pura melihat karena dari posisi tersebut dapat melihat mbak fitri yang berpakaian seksi. ” wah gelasnya bagus ya, harganya berapa pak? tanya istriku ” setengah lusin hanya satu juta lima ratus ribu rupiah bu” jawab pak kredit menirukan seperti iklan di TV. murah kok.. apalagi bapak dan ibu kerja dua-duanya,pasti mampu beli, bayar aja DP nya lima ratus ribu sisanya bisa di cicil selama empat bulan. ” satu setengah juta !” kataku agak terkejut, mahal banget pak ! ” iya nih.. mahal banget pak” timpal istriku ” yaaaa.. ibu.., ini sih udah murah..., ibu RT dan mbak Fitri aja ngambil. ” iya bu Susi tukas bu RT, kalo di mall harganya lebih mahal lho... ” pokoknya saya jamin ibuk sama bapak ngga akan nyesal, apalagi gelas seperti ini cuma pejabat-pejabat kita aja yang makai, kan bisa menaikan gengsi bu.” ” emang bapak banyak kenal pejabat-pejabat kita?” tanya istriku ” kenal dong buk. ” bapak tahu rumah mereka?” tanyaku. ” yaa iyaa laahhh pak.. jelek-jelek begini pergaulan saya orang orang elit pak, hampir semua pejabat di kota kita ini kenal sama saya! Jawab pak kredit dengan nada agak sedikit meninggi. Tu.. seperti bapak bupati X, bapak camat X, bapak kepala biro kantor X, dan banyak lagi pak, semuanya beli barang sama saya. ” beli kredit juga pak? tanya istriku ” tidak lah buk, bapak- bapak pejabat itu mana mau kredit, mereka bayar cash. ” lho kok bukan istri mereka yang beli pak?” tanyaku ” saya jualnya kekantor kantor mereka, jadi ngga ketemu sama istrinya” ” kerumahnya aja pak, kan bapak tau rumahnya. ” nahh itu masalahnya buk, saya ngga tahu alamatnya... ibu dan bapak jadi beli ngga nichh? Masih banyak yang lainnya kok, toples kristal juga ada..., lhhoo... aku jadi ingin tertawa, tapi kutahan takut si bapak kredit tersinggung, tadi katanya tahu alamat rumahnya, ternyata ngga tahu..... ” aduh maaf pak... duit kami ngga cukup, lagi pula sayang kalo nanti gelasnya pecah, permisi ibu ibu ... Di dalam rumah aku dan istri tertawa mengingat ucapan si bapak kredit, yachh namanya juga orang jualan pasti bermacam cara dilakukan agar jualannya laku. ” mas kayaknya si bapak kredit cocok di kasi gelar Pejabat Kredit ya mas” ” Ho ohh jawab ku sambil senyum.....

Kamis, 11 Desember 2008

Senyum di pagi hari. (cerita 2 tahun lalu)

“Heh ganteng !! Kalo bangun pagi itu biasakan senyum.. !! Supaya hari yang akan dijalani secerah senyumanmu” kata ibuku suatu pagi saat aku bangun dengan wajah cemberut. Sudah jadi kebiasaan ibuku memanggilku dengan sebutan ganteng walaupun aku tahu pasti aku ngga ganteng, yahh namanya juga orang tua, pasti menganggap anaknya paling ganteng sekampung, dan aku ngga keberatan kok di panggil dengan sebutan tersebut, siapa tahu memang bisa berubah jadi ganteng beneran hehehehe……. “Memang bisa mak, dengan senyum-senyum, hari yang kita jalani akan jadi lebih baik? nanti malah kayak orang gila “ tanyaku iseng sambil menguap lebar dan garuk garuk kepala .. “ini anak kalo dikasi tahu orang tua suka ngga percaya..! udah cepat pergi mandi nanti terlambat pergi kerja..!” perintah ibuku. Ya iya lahh ngga percaya.. kataku dalam hati, mana mungkin dengan senyum di pagi hari akan membuat hari yang dijalani menjadi lebih baik, ngga logis pikirku. Bergegas ku pergi kekamar mandi karena perutku sudah mulesssss. Di kantor saat jam istirahat ku coba mencari di google artikel mengenai senyum di pagi hari, wuiiihh.. ternyata banyak artikel yang membahas hal tersebut, dengan penjelasan yang logis dan masuk akal menurutku. Seperti kutipan berikut ini dari pandangan LoA (Law of Attraction), senyuman kecil di pagi hari ini akan menimbulkan vibrasi positif pada otak, hati, dan perasaan kita (feel good). Dengan perasaan dan emosi yang baik dan positif, peluang untuk menarik (attract) hal-hal yang kita inginkan akan lebih besar lagi. Ternyata apa yang dikatakan ibuku ada benarnya juga pikirku, setidaknya efek yang ditimbulkan dari senyum di pagi hari saat bangun tidur dan memikirkan hal hal positif bisa membuat mood lebih baik. bayangkan saja kalo pagi-pagi kita udah marah-marah karena sesuatu hal atau perasaan resah karena suatu masalah pastinya kita ngga bisa fokus melakukan pekerjaan, semangat kerja menurun karena perasan kesal, dongkol dan resah bisa-bisa perasaan tersebut benar-benar terbawa seharian! ”Mulai besok dan seterusnya ku coba untuk tersenyum saat bangun tidur ahh” pikirku, ngga ada salahnyakan kalo ngikuti petuah orang tua selama hal tersebut baik. Siapa tahu dengan kebiasaan senyum di pagi hari bisa merubah wajah yang pas-pasan jadi lebih menarik sehingga ngga perlu biaya banyak untuk operasi plastik pikirku lagi, heheheheheheeee....